Sunday, November 15, 2015

Kenal Lebih Dekat dengan Alat Musik Terompet



Alat musik terompet ini sudah sangat dikenal baik di kalangan anak anak sampai dengan dewasa. Sayangnya alat ini sendiri tidak terlalu populer karena tidak bisa digunakan dalam grup band seperti layaknya gitar, bass, drum atau piano. Walaupun tidak sepopuler instrument musik lainnya, terompet tetap menarik untuk dikenal lebih jauh. Anda yang ingin tahu lebih jauh tentang terompet tak perlu khawatir karena anda akan bisa mendapatkan informasi tentang alat ini di sini.

Apa itu Terompet?
Terompet ini adalah salah satu alat musik yang dibuat dari logam. Alat ini bisa menghasilkan bunyi dengan cara ditiup. Terompet ini berada di jajaran paling tingi diantara lainnya seperti sausafon, baritone, French horn, trombone, eufonium dan tuba. Di bagian terompet kita hanya akan mendapati tiga buah tombol. Banyak orang menganggap bahwa bermain terompet sangatlah mudah. Faktanya tidak semua orang bisa bermain terompet. Semua pemain terompet harus bisa menyesuaikan dnegan embouchure sehingga bisa menghasilkan nada-nada yang berbeda. Terompet ini kalah populer dengan alat yang lainnya karena instrument musik ini digunakan pada genre musik yang kurang populer seperti jazz dan musik klasik. Seperti yang kita ketahui, terompet ini akan bisa menghasilkan bunyi dengan cara ditiup di bagian pemipit dan anda bisa menekan satu tombol yang ada di bagian terompet tersebut.

Macam-Macam Terompet
Ada beberapa jenis terompet dan jenis yang paling umum adalah terompet C, D, Eb, E, F dan G. Di orkestra Amerika, trompet C paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan terompet ini lebih kecil namun bisa menghasilkan suara yang sangat jernih dan lebih meriah dibandingkan dengan jenis terompet lainnya. Lalu apa saja macam-macam terompet yang ada dan bisa kita temukan? Kita akan bisa mendapati terompet Bariton, Terompet Sunda dan terompet lainnya. Anda mungkin tidak akan mudah mendapati kelas kursus bermain terompet walaupun ada beberapa tempat yang menawarkan namun biasanya orang akan lebih tertarik belajar alat musik yang lainnya. Kini anda bisa menentukan sendiri apakah ingin belajar bermain terompet atau alat yang lainnya.

Thursday, November 12, 2015

Persiapan Finansial Anak Pertama, Pentingnya Asuransi Pendidikan!


Saat hadir anak pertama, kebanyakan pasangan muda pasti disibukkan dengan segudang kegiatan mengurus si kecil. Sampai- sampai tidak sedikit dari mereka yang mengabaikan masalah keuangan dan asuransi sementara waktu. Justru penundaan inilah akan berdampak pada kehidupan anak saat besar nanti.
Akhirnya, mereka pun mulai kebingungan untuk membiayai sekolah dan pendidikan tambahan, seperti les privat yang dibutuhkan anak dalam mewujudkan cita-citanya.

Agar risiko tersebut tidak menimpa Anda dan keluarga, sebaiknya Anda mengikuti asuransi pendidikan sejak anak berusia 0 tahun. Selain bermanfaat untuk diri sendiri dan anak, proteksi pembelian asuransi juga memberikan perlindungan kepada si kecil.

Oleh karena itu, cobalah hitung secara terperinci kebutuhan dananya secara tepat, sehingga Anda tidak membeli produk asuransi pendidikan dengan terlalu rendah atau terlalu mahal. Pasalnya, masih banyak orang yang belum memahami dengan baik tentang produk asuransinya, termasuk di dalamnya soal uang pertanggungan.

Nah, dalam menentukan premi asuransi pendidikan, Anda tak perlu lagi khawatir, karena biasanya pihak asuransi membantu Anda menghitung biaya pendidikan di masa mendatang hingga perguruan tinggi. Jadi, dana asuransi dapat diambil dalam periode tertentu sesuai kesepakatan. Misalnya, saat anak memasuki jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

Asuransi pendidikan merupakan solusi tepat bagi Anda yang ingin memberikan jaminan tersedianya dana untuk pendidikan anak, terutama anak pertama. Asuransi pendidikan berperan sebagai pengalihan risiko anak-anak Anda tidak bisa melanjutkan pendidikan jika ada hal buruk terjadi dalam hidup Anda.

Jika memang asuransi pendidikan bisa dikatakan solusi pendidikan anak, lantas bagaimana cara memilih asuransi terbaik?

Pertama, Anda harus mengenali perusahaan asuransi yang dipilih. Pastikan perusahaan tersebut memiliki jejak rekam yang baik. Kedua, sesuaikan premi dengan biaya pendidikan anak di masa mendatang. Ketiga, pilih polis asuransi yang dapat Anda ambil kapan saja sesuai kebutuhan pendidikan anak. Yang terakhir, cek kembali fasilitas tambahan asuransi, misalnya jaminan kesehatan berupa ganti rugi biaya perawatan medis.

Yang terpenting dalam mengikuti asuransi pendidikan, Anda harus konsisten menjalankannya. Maka dari itu, asuransi pendidikan sangat cocok dimiliki oleh orangtua yang sudah berpenghasilan tetap. Jika Anda masih bingung dalam memilih produk asuransi pendidikan, carilah informasi sebanyak-banyaknya. Misalnya dengan cara browsing via internet atau berkonsultasi dengan kerabat yang sudah pernah mengikuti asuransi pendidikan. Yuk, persiapkan pendidikan anak pertama Anda dengan asuransi!

Friday, August 21, 2015

101 Guru Kembali di Utus Mendidik Anak TKI di Malaysia dan Filipina



Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Ditjen GTK Kemdikbud) kembali memberangkatkan 101 guru untuk mengajar, mendidik, dan membina anak-anak tenaga kerja Indonesia (TKI) di  Sabah, Malaysia dan Mindanao, Filipina.

Direktur Jenderal GTK Sumarna Surapranata mengatakan, pengiriman guru untuk mengajar dan mendidik anak TKI di luar negeri sebagai bukti negara hadir untuk memberikan layanan pendidikan bagi seluruh warga Indonesia yang belum dapat bersekolah dan untuk memenuhi wajib belajar (Wajar) 9 tahun bagi anak TKI yang kesulitan dalam memperoleh pendidikan.

"Ini wujud kehadiran negara untuk anak bangsa. Ini sudah kali keenam kita mengirim guru untuk mengajar anak-anak TKI di sana," kata Pranata pada Upacara Pengukuhan 101 Guru untuk Mendidik Anak Indonesia di Sabah, Malaysia dan Mindanao, Filipina 2015, di Hotel Best Western, Jakarta.

Berdasarkan data Kemdikbud per September 2015 terdapat 24.856 siswa dari 53.687 anak berusia 1-18 tahun yang membutuhkan layanan pendidikan layak di Sabah, Malaysia.

Dia menuturkan sebelumnya, pemerintah telah mengirimkan 299 guru PNS dan non PNS sejak 2011 sebanyak lima tahap. Mereka dikontrak selama dua tahun dengan gaji sebesar Rp 15 juta per bulan tanpa ada tunjangan profesi lainnya.

Berdasarkan jadwal, 101 guru ini akan diberangkatkan melalui bendara internasional Soekarno-Hatta.

Untuk tahap keenam ini, Pranata mengatakan para guru yang dikirim ke Sabah, Malaysia sebanyak 98 orang yang dibagi dua bagian meliputi 89 orang untuk mengajar SD dan 6 orang untuk mengajar sekolah menengah. Selain itu, enam guru juga di berangkatkan ke Mindanao, Filipina yang berasal dari latar belakang pendidikan biologi, matematika, bahasa Inggris, geografi, dan bimbingan konseling (BK).

Pranata mengatakan, para guru yang diberangkatkan bukan sekadar bisa mengajar. Tetapi para guru ini dapat membina anak-anak TKI untuk menjadi calon guru. Hal ini yang membuat pemerintah tidak asal mengirim para guru. Harus melalui sejumlah tahap seleksi.

"Mereka yang lolos seleksi semuanya berasal dari lulusan terbaik dari universitas terbaik Tanah Air dengan IPK di atas tiga dan terlibat aktif berorganisasi," tuturnya.

Dia menambahkan, para guru yang diberangkatkan juga sebagian besar berasal dari Sarjana Mendidik di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (SM-3T) yang memiliki keahlian karena akan menjadi guru multifungsi. Sebab mereka tidak hanya sekadar mengajar, tetapi harus mampu menjadi pembina dan pembimbing anak bangsa untuk mengenal budaya dan menumbuh kembangkan rasa cinta Tanah Air.

Sementara itu, untuk proses seleksi para guru, Pranata menuturkan, proses seleksinya melibatkan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) di seluruh Tanah Air.

Berdasarkan tempat seleksinya, para guru yang diberangkatkan ke Malaysia berasal dari lima LPTK meliputi 40 dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, 13 dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan 15 guru dari Univeristas Negeri Surabaya (Unesa). Sedangkan untuk yang ditempatkan di Mindanao, Filipina diambil dari empat lPTK yang meliputi, dua dari UPI, satu dari Unesa, satu dari Universitas Medan (Umimed), dan satu dari Universitas Negeri Makassar.

Pranata mengatakan, sebelum diberangkatkan pemerintah memberikan pembinaan selama tiga hari di Bandung. Materi pembinaan mengunakan sistem pendekatan desa bahagia.

Pranata mengatakan, pengiriman guru ke luar negeri merupakan program tahunan untuk mengisi kekosongan guru di sana karena berdasarkan data Kemdikbud, jumlah guru yang di berangkatkan sejak 2011 ada 11.400 dan 77 kembali mengabdi di Tanah Air.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Angkatan Enam, Idris (31) mengatakan motivasinya mau mengikuti program mendidik anak -anak bangsa yang kesulitan karena sebagiannya merupakan pendudukan ilegal dari TKI merupakan wujud membaktikan diri pada bangsa dan negara.

Idris menuturkan, setelah lulus seleksi pihaknya mendapat pelatihan selama empat bulan untuk siap mengadapi lokasi yang akan dituju. Berdasarkan pembagian lokasi, Indris mendapat tugas mengabdi di Sabah, Malaysia.

"Untuk lokasi bagaimananya kita belum tahu tetapi saya kebagian yang ke Sabah. Kami semua telah siap ditempatkan di mana saja, karena ini panggilan dan tugas negara," ujar lulusan Serjana Pendidikan asal Sukabumi, Jawa Barat.

Idris merupakan guru sekolah dasar dengan status PNS yang diangkat per 2009 dengan golongan 3A yang mau mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa.

Sunday, May 10, 2015

Mahasiswa di Yogyakarta Ditemukan Tewas Gantung Diri



Seorang mahasiswa STIE YKPN, Yogyakarta tewas gantung diri di kamar indekos, Jalan Seturan, Gang Manggis Nomor 208, Yogyakarta. Mahasiswa itu bernama Jobpri Anugerah Sipayung, 19, asal Medan, Sumatera Utara.

Jobpri pertama kali ditemukan tewas menggantung di lantai dua kamar indekos oleh rekannya Yohana, 21, pada Rabu 11 November malam. Sontak penemuan ini menggegerkan penghuni lainnya.

Saat ditemukan, jasad mahasiswa angkatan 2014 jurusan Manajemen itu mengenakan baju hitam dan celana pendek hitam. Diduga korban tewas dua hari sebelumnya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Sleman AKP Sepuh Siregar mengatakan, hasil pemeriksaan awal diduga mahasiswa itu tewas bunuh diri. Penyidik menemukan bekas sperma dan feses di tempat kejadian perkara.

"Lidah tergigit. Terdapat gumpalan darah di bawah kulit bagian kaki paha ke bawah. Kemungkinan meninggal sudah lebih dua hari," kata AKP Sepuh Siregar di Yogyakarta.

Petugas juga menemukan tiga utas tali rafia di tembok kamar korban. Diduga tali itu sempat digunakan korban untuk menjerat lehernya sendiri. Korban ditemukan tergantung dengan syal klub sepak bola di leher.

"Ada bekas luka jerat cukup dalam di leher jenazah. Tanda penganiayaan nihil," ujar dia.

Polisi juga memastikan tidak ada barang yang hilang di kamar korban. Laptop, telepon seluler, dan dompet masih tertata rapi.

"Jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Keluarga yang berada di Medan sudah dihubungi," pungkasnya.